vici,vidi,

vici,vidi,
what is that ?

Rabu, 07 Maret 2012

My Inspiration :D



Iskandar Widjaja
Tampaknya anak muda itu memang telah beranjak meninggalkan teknik. Dia sudah tidak ada persoalan lagi dengan kualitas nada, ritme, dinamik, artikulasi, dan timbre. Bunyi yang dihasilkan oleh gesekan biolanya sungguh prima, bersih, dan juga berdaya menyihir. Itulah yang dia pertontonkan selama tiga hari (28, 29, 30 Oktober 2010) di Jakarta.
Dialah Iskandar Widjaja, pemuda usia 24 tahun, berdarah Indonesia yang lahir dan besar di Jerman. Lahir pada 1986 dan mulai memainkan biola sejak berusia 4 tahun. Ia belajar dengan Ilan Gronich di UDK Berlin dari tahun 2005 hingga 2010. Saat ini ia menerima dukungan dari Dora Schwarzberg dan bekerja di masterclasses bersama Henning Kraggerud, Shlomo Mintz, Kristen Tetzlaff, dan Donald Weilerstein.
Bakatnya yang besar dan terus terasah mengantarkan Iskandar memperoleh hadiah pertama di Jugend Musiziert, Hindemith, Postacchini dan Goldener Julius Violin Kompetisi.
Tak mengherankan jika kehebatannya itu segera dilirik oleh beberapa kelompok orkestra yang mengajaknya manggung bareng. Dia tercatat pernah tampil sebagai solist di beberapa kelompok orkestra, Dubrovnik Symphony Orchestra, Jakarta Symphony, Klassische Philharmonie Bonn, das Sinfonieorchester Berlin, Filmorchester Babelsberg dan Berlin Chamber solois di Norwegia, Jerman, Kroatia, Swiss, Indonesia, Spanyol, Italia, Belgia dan Amerika Serikat dan festival seperti “Bad Kissinger Musiksommer”, St.Prex dan Valdres Norwegia.
Berbekal permainan biolanya itulah Iskandar pun pernah merasai bermain di tempat-tempat terpandang seperti di Berlin Philharmonic, Konzerthaus Berlin, Gedung Kesenian Jakarta, Fort Reverin, Tel Aviv Opera.
Penampilannya juga telah menerima pujian yang tinggi dari media seperti “Strad”, “Dubrovacki Vesnje”, dan “der Tagesspiegel”.

2 komentar: